EFEKTIVITAS PROGRAM CBIA DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG OBAT PADA KOMUNITAS MAJELIS TAKLIM NURUZHOLAM DUSUN CILEMPUYANG

Ibu rumah tangga adalah “key person” dalam penggunaan obat di rumah (Handayani, 2018). Menurut hasil survei yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Januari 2022, persentase Jamaah Majelis Taklim Nuruzholam yang mempraktekkan self-medication atau pengobatan sendiri sebanyak 69%. Penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas sebesar 63%, yang menyimpan obat 57% dan 58,7% membuang obat dengan tidak benar. Program CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ada. CBIA merupakan salah satu kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dapat digunakan untuk mengedukasi masyarakat luas tentang pemilihan dan penggunaan obat yang cocok untuk pengobatan sendiri atau penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas atau yang termasuk kedalam OTC (over-the-counter) (Bela & Suryawati, 2016). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wawasan pengetahuan dan keterampilan penggunaan obat serta mengetahui pengaruh penerapan metode CBIA untuk meningkatkan pengetahuan tentang obat pada Jamaah Majelis Taklim Nuruzholam. Metode penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan Quasi-Experimental Design, one-grup pretest-posttest. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling didapatkan responden sejumlah 60 yang sudah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data yang digunakan yaitu uji statistik t-test berpasangan dan mendapatkan nilai signifikasi (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara nilai pretest-posttest. Program CBIA efektif untuk meningkatkan pengetahuan pada Komunitas Majelis Taklim Nuruzholam Dusun Cilempuyang.

Kata Kunci : CBIA, Majelis Taklim, Pengetahuan Tentang Obat