HUBUNGAN PELAYANAN INFORMASI OBAT DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS CILACAP TENGAH I

Hipertensi atau darah tinggi termasuk penyakit berisiko dan merupakan penyakit kronis yang pengobataannya seumur hidup. World Health Organization (WHO) menyebutkan ada 50%-70% pasien yang tidak patuh terhadap obat antihipertensi yang diresepkan. Pelayanan informasi obat sangat penting untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat sehingga pada efek selanjutnya dapat meningkatkan keberhasilan terapi dalam pengobatan hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran hubungan pelayanan informasi obat dengan tingkat kepatuhan pasien hipertensi di Puskesmas Cilacap Tengah I. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non-eksperimental dan merupakan penelitian deskriptif. Pengambilan data yang dilakukan yaitu menggunakan lembar checklist yang sesuai dengan Permenkes No 72 tahun 2016 dan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8). Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Hasil dari penelitian ini yaitu Pelayanan Informasi Obat (PIO) di Puskesmas Cilacap Tengah I sudah dilaksanakan namun belum maksimal dan belum sesuai dengan Permenkes No 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskemas. Tingkat kepatuhan pasien hipertensi di Puskesmas Cilacap Tengah I sudah memiliki tingkat kepatuhan yang baik dengan ditunjukkan jumlah terbanyak pasien hipertensi yang memiliki tingkat kepatuhan tinggi yaitu 54 orang (54%). Tidak ada hubungan pelayanan informasi obat dengan tingkat kepatuhan pasien hipertensi di Puskesmas Cilacap Tengah I ditunjukkan dengan nilai signifikannya ≥ 0,05 yaitu 0,907.

Kata Kunci : Pelayanan Informasi Obat, Kepatuhan, Pasien Hipertensi.