STUDI KERASIONALAN PENGGUNAAN OBAT SETELAN DAN POLA SWAMEDIKASI MASYARAKAT NELAYAN DAERAH CILACAP SELATAN

Gaya hidup individu atau masyarakat mempengaruhi derajat kesehatan, di samping itu dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pendidikan, sosial ekonomi dan perilaku lain. Kecamatan Cilacap Selatan memiliki penduduk yang sebagian besar adalah nelayan. Gaya hidup masyarakat di daerah tersebut memiliki kebiasaan swamedikasi yang menarik yaitu menggunakan pola penggunaan obat setelan yang dikenal dengan nama “obat rombongan" untuk swamedikasi. Obat setelan tersebut terdiri dari kombinasi obat bebas, obat bebas terbatas dan obat keras, mulai dari 3 sampai 6 macam obat dalam dosis sekali minum. Obat tersebut diklaim bisa mengobati segala jenis penyakit seperti rematik, demam, badan pegal linu hingga chikungunya dan memiliki harga yang murah, Obat setelan tersebut diperdagangkan secara bebas di toko-toko kelontong di sekitar daerah tersebut. Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang menggambarkan fenomena yang diteliti terjadi di dalam suatu populasi tertentu dengan model penelitian pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mengevaluasi kerasionalan penggunaan obat setelan dan pola swamedikasi obat setelan di tiga daerah nelayan yaitu Kelurahan Sidakaya, Kelurahan Cilacap, dan Kelurahan Tambakreja yang berada di Kecamatan Cilacap Selatan. Didapatkan hasil nilai pengetahuan masyarakat nelayan daerah Cilacap Selatan mengenai kesehatan dan swamedikasi tergolong buruk (58,4%) dan Rasionalitas penggunaan obat setelan sebagai pilihan obat untuk swamedikasi oleh masyarakat nelayan daerah Cilacap Selatan tergolong tidak rasional (95,3%)
Kata Kunci : Swamedikasi, Kerasionalan, Obat Setelan, Masyarakat Nelayan