ANALISIS EFEKTIVITAS SENYAWA AKTIF BEBERAPA TANAMAN HERBAL SEBAGAI AFRODISIAK MELALUI PENAMBATAN MOLEKUL TERHADAP RESEPTOR HUMAN PHOSPHODIESTERASE 5

Disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan yang persisten dalam mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk kinerja seksual. Berdasarkan evaluasi efek samping yang terjadi dari penggunaan sildenafil sebagai obat inhibitor human phosphodiesterase 5 (HPDE5) telah mendorong pencarian terus-menerus untuk senyawa baru yang berpotensi sebagai afrodisiak. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui interaksi senyawa aktif nilocitin, stigmasterol, protodioscin, icariin, yohimbine, dan ginsenoside terhadap reseptor HPDE5 sebagai afrodisiak. Selain itu untuk mengetahui visualisasi interaksi yang terjadi antara senyawa aktif niloticin, stigmasterol, protodioscin, icariin, yohimbine, dan ginsenoside yang diduga sebagai afrodisiak terhadap reseptor HPDE5. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimental yang dilakukan secara in silico dengan penambatan molekul senyawa niloticin, stigmasterol, protodioscin, icariin, yohimbine dan ginsenoside terhadap reseptor HPDE5 yang dibandingkan dengan ligan pembanding sildenafil. Metabolit sekunder dari tanaman herbal yang berpotensi sebagai afrodisiak dilakukan docking molekuler terhadap reseptor HPDE5. Struktur metabolit tersebut disiapkan dengan mengunduh pada aplikasi PubChem dalam format SDF sedangkan protein HPDE5 yang digunakan dalam memprediksi energi ikatan molekul diunduh dari PDB (Protein Data Bank) dengan kode 2H42. Proses docking tersebut divalidasi dengan senyawa sildenafil melalui analisis parameter energi bebas (ΔG) dan visualisasi interaksi terhadap reseptor. Hasil dari penelitian ini adalah senyawa ginsenoside dan yohimbine dapat berinteraksi dengan reseptor HPDE5. Interaksi yang terjadi menghasilkan terbentuknya ikatan ikatan van der waals, hidrogen, hidrogen karbon, sigma, sulfur anion kation, T-shape dan alkil. Senyawa aktif masing-masing memiliki energi ikatan sildenafil sebesar -9,5 kkal/mol; niloticin -7,8 kkal/mol; stigmasterol -10,7 kkal/mol; protodioscin -13,1 kkal/mol; icariin -11,1 kkal/mol; yohimbine -10,1 kkal/mol dan ginsenoside -12,1 kkal/mol dengan RMSD 0. Interaksi terhadap reseptor HPDE5 menghasilkan terbentuknya residu asam amino yang sama dengan ligan pembanding. Persamaan residu menunjukkan bahwa senyawa tersebut memiliki aktivitas yang sama dan dapat diprediksi sebagai afrodisiak.
Kata kunci: Disfungsi ereksi, sildenafil, tanaman herbal afrodisiak, in silico, human phosphodiesterase 5