ANALISIS KANDUNGAN FENOLIK DAN FLAVONOID TOTAL PADA MADU HUTAN NUSAKAMBANGAN CILACAP

Kemajuan zaman dewasa ini telah membuat perubahan pola hidup yang tidak sehat. Makanan, lingkungan, pola hidup yang tidak sehat, radiasi, asap rokok, dan polusi udara memicu timbulnya berbagai penyakit. Salah satu alternatif untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit adalah dengan mengkonsumsi madu. Madu diketahui mengandung senyawa-senyawa yang bermanfaat untuk kesehatan, diantaranya adalah fenolik dan flavonoid. Penelitian mengenai fenolik dan flavonoid madu telah banyak dilakukan, namun penelitian tentang madu lokal asal Hutan Pulau Nusakambangan Cilacap masih belum ditemukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar fenolik total dan flavonoid total pada madu hutan Nusakambangan Cilacap. Absorbansi total fenolik diukur pada panjang gelombang 750 nm, dan total flavonoid diukur pada panjang gelombang 415 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Metode yang digunakan dalam uji fenolik total adalah metode Folin-Ciocalteu dengan standar asam galat (mgGAE/g sampel). Sedangkan untuk flavonoid, metode yang digunakan adalah metode kolorimetri dengan standar quercetin (mgQE/g sampel). Hasil penelitian didapat bahwa kandungan fenolik total pada Madu Merah sebesar 2,516 mgGAE/g, Madu Hitam 3,428 mgGAE/g. Kandungan flavonoid total pada Madu Merah sebesar 1,3264 mgQE/g, Madu Hitam sebesar 2,964 mgQE/g.

Kata Kunci : madu, Pulau Nusakambangan, fenolik, flavonoid, spektrofotometer UV-Vis, Folin-Ciocalteu, Kolorimetri, asam galat, kuersetin

.