PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN SOKLETASI TERHADAP KADAR SENYAWA PEKTIN PADA EKSTRAK KULIT SINGKONG (Manihot esculenta cranz)

Kulit singkong merupakan limbah biomassa yang kaya akan polisakarida dengan bobot molekul tinggi seperti pektin, pektin digunakan sebagai pembentuk gel dan pengental dalam bidang kesehatan digunakan untuk membantu menurunkan kadar kolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi terhadap penarikan senyawa pektin pada ekstrak kulit singkong dan perbandingan metode ekstraksi terhadap kadar senyawa pektin pada ekstrak kulit singkong (Manihot esculenta cranz). Metode ekstraksi yang digunakan adalah metode ekstraksi maserasi dan metode sokletasi dengan pelarut etanol 96% degan perbandingan 1:10. Metode identifikasi senyawa yang digunakan reaksi warna, uji KLT dan uji spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan perbandingan metode sokletasi dan maserasi mempengaruhi banyaknya rendemen yang dihasilkan pada metode masing-masing untuk metode maserasi menghasilkan rendemen 10,09% dan metode sokletasi menghasilkan 14,05%. Pada uji KLT rentang Rf yang diperoleh dan mendekati Rf standar yaitu 0,43 adalah metode sokletasi dengan nilai rf 0,45. Pada penetapan kadar spektrofotometri UV-Vis kadar pektin yang di peroleh oleh metode sokletasi lebih besar yaitu 17ppm dan metode maserasi yaitu 11,55ppm.

Kata kunci : kulit singkong, maserasi, sokletasi, kadar pektin