PENGARUH METODE CBIA DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PADA SWAMEDIKASI DI KELOMPOK PKK DESA ADIPASIR KECAMATAN RAKIT KABUPATEN BANJARNEGARA

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 menunjukkan persentase penduduk yang melakukan swamedikasi atau pengobatan sendiri di Indonesia sebanyak 84,34%. Swamedikasi banyak dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat, salah satunya yaitu ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok PKK Desa Adipasir, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara. Ibu merupakan “key person” dalam rumah tangga termasuk dalam pengambilan keputusan pemilihan obat, sehingga perlu pengetahuan obat yang memadai agar pelaksanaan swamedikasi tepat dan aman. Metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan tentang obat dalam swamedikasi. Program CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) dapat menjadi solusi permasalahan yang ada. Cara Belajar Insan Aktif atau pendekatan interaktif berbasis masyarakat adalah metode yang dalam mencari informasi dan memfasilitasi perubahan sikap serta perilaku yang ditujukan pada pendidikan masyarakat dengan menitikberatkan pada peran aktif (tatap muka). Penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang pengetahuan obat dalam swamedikasi dan pengaruh metode CBIA di kelompok PKK Desa Adipasir, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara. Metode penelitian yang digunakan yaitu Quasi experiment, one group pretest-posttest design. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling didapatkan responden sejumlah 65 yang sudah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data yang digunakan yaitu Analisa Univariat dan Uji Wilcoxon dan mendapatkan hasil nilai Asym.sig (2-tailed) 0,000 < 0,05 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan posttest. Metode CBIA efektif untuk meningkatkan pengetahuan pada anggota kelompok PKK Desa Adipasir, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara.

Kata Kunci: Swamedikasi, CBIA, Pengetahuan Obat, Ibu PKK