UJI EFEKTIFITAS ANTIHIPERURISEMIA EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus)

Menurut Nanik Nur, 2020 prevalensi penyakit asam urat di Jawa Tengah adalah 7,1%. Daun jambu biji berpotensi sebagai penurun asam urat dengan kandungan kadar flavonoid 5,7 % dan kandungan tanin sebanyak 7,82%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas anthihiperurisemia ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L.) dalam menurunan kadar asam urat tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus) yang telah dihiperurisemia. Ekstrak dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Setiap tikus diinduksi dengan hati ayam. Kelompok ke-1 diberi Na CMC, kelompok ke-2 diberi allopurinol, kelompok ke 3,4,dan 5 diberi ektrak daun jambu biji dosis 200 mg/kg BB, 400mg/kg BB, dan 800 mh/kg BB. Pengambilan data dilakukan menggunakan fotometer pada H0, H13 dan H25. Analisis data dilakukan dengan uji reapeted ANOVA. Hasil yang didapatkan dosis 800 mg/kg bb memberikan efek penurunan kadar asam urat sebesar 58.29%, dosis ekstrak 400 mg/kg bb dengan persen penurunan kadar asam urat 53,56% dan dosis ekstrak 200 mg/kg bb dengan persen penurunan kadar asam urat sebesar 49,21%, sedangkan kontrol positif (allopurinol 100 mg/kg bb) mempunyai daya menurunkan kadar asam urat paling kuat dimana persen penurunannya adalah 60.77 %,. Hasil pengamatan menunjukan ekstrak etanol jambu biji dapat menurunkan kadar asam urat pada tikus dan dosis 800 mg/kb bb dapat menurunkan kadar asam urat hampir sama dengan allopurinol 100 mg.

Kata kunci: Anthiperurisemia, daun jambu biji, asam urat.