HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DAN SPIRITUALITAS DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT ISLAM FATIMAH CILACAP

Terapi hemodialisa pada pasien penyakit ginjal kronik (GGK) membutuhkan waktu yang lama, memiliki komplikasi dan membutuhkan kepatuhan pasien sehingga memberikan stressor fisiologis dan psikologis yang kemudian akan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien GGK adalah spiritualitas. Efek tidak terpenuhinya kebutuhan spiritual pada pasien yang tidak mempunyai kepercayaan dan keyakinan bisa mengalami keputusasaan karena tidak mengetahui tujuan hidupnya, cemas, stres, depresi dan kehilangan motivasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dan spiritualitas dengan kualitas hidup pasien GGK yang menjalani hemodialisa. Jenis penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain studi korelasi sedangkan rancangan penelitian menggunakan cross sectional. Sampel penelitian adalah pasien GGK yang menjalani hemodialisa sebanyak 53 orang yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas hidup pasien GGK yang menjalani hemodialisa (r-hitung = 0,132 dan pv = 0,347) dan ada hubungan yang signifikan antara spiritualitas dengan kualitas hidup pasien Gagal Ginjal Kronis (GGK) yang menjalani hemodialisa (r-hitung = 0,433 dan pv = 0,001). Pasien GGK untuk mempertahankan tingkat spiritualitas dan tetap istiqomah sehingga kualitas hidup sedang meningkat menjadi kualitas hidup dengan kategori tinggi.

Kata Kunci : Kecemasan, Spiritualitas, Kualitas Hidup, Pasien GGK, Hemodialisa