TINGKAT KESESUAIAN PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETIKA PADA PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI GAGAL GINJAL KRONIS DI RSUD MAJENANG PERIODE 2022

Ketepatan dalam pemilihan antidiabetika merupakan salah satu yang berpengaruh pada keberhasilan pencapaian target terapi pada pasien Diabetes Melitus dengan komplikasi CKD. Penggunaan obat dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang relative lama berpotensi untuk menimbulkan efek samping maupun interaksi obat Diabetes Melitus adalah penyakit metabolik yang pravelensinya meningkat setiap tahun dan salah satu penyebab terbesar dari CKD. Penggunaan antidiabetika terutama pada pasien CKD membutuhkan lebih banyak perhatian disebabkan penurunan fungsi ginjal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesesuaian dalam penggunaan obat DM pada pasien dengan komplikasi gagal ginjal kronis yang dilihat berdasarkan obat yang diresepkan dan penatalaksanaan terapi di Rumah Sakit Umum Daerah Majenang. Penelitian ini merupakan Studi cross sectional pada pasien ginjal kronis dengan meninjau catatan rekam medis secara retrospektif selama periode 2022. National Kidney Foundation-Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (NKF-KDOQI) digunakan sebagai literatur untuk mengevaluasi kesesuaian pemilihan antidiabetes oral. Sebanyak 101 subyek penelitian dianalisis, jenis kelamin laki laki 50 (45,04%) dan 60 perempuan (54,05%); lanjut usia 42 (38,18%) dan bukan lanjut usia 68 (61,81%); hemodialisis rutin 71 pasien (64,54%) dan non-hemodialisis 39 pasien (35,45%). Penggunaan antidiabetes metformin 16 (14,5%), pioglitazone 6 (5,4%), kombinasi metformin-Glimepirid 7 (6,3%), dan kombinasi metformin-acarbose 4 pasien (3,6%). Kesesuaian pemilihan anti-diabetes oral sesuai 88 pasien (80,00%) dan tidak sesuai 22 pasien (20,00%). Penelitian ini menunjukkan kesesuaian pemilihan anti-diabetes oral sebagian besar sudah sesuai dengan pedoman NKF-KDOQI.
Kata Kunci : gagal ginjal, diabetes, penggunaan obat