GAMBARAN PELAKSANAAN KOLABORASI INTERPROFESIONAL PADA PELAYANAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DILIHAT DARI PERSPEKTIF TENAGA KEFARMASIAN DI RSUD CILACAP

Praktek kolaborasi interprofesional dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap pasien. Selain itu praktek kolaborasi interprofessional juga dapat menurunkan angka komplikasi, mengurangi lama rawat di rumah sakit, mengurangi kunjungan rawat jalan, mengurangi durasi pengobatan, mengurangi biaya perawatan, dapat meningkatkan kepuasan pasien dan tim kesehatan juga dapat mengurangi konflik diantara tim kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan kolaborasi interprofesional pada pelayanan pasien diabetes melitus tipe 2 dilihat dari prespektif tenaga kefarmasian di RSUD Cilacap. Metode penelitian yang digunakan dalam analisis data adalah metode analisis kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dan wawancara kepada responden (apoteker dan tenaga teknis kefarmasian). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gambaran pelaksanaan kolaborasi interprofessional pada pelayanan pasien DMT2 dilihat dari prespektif tenaga kefarmasian di RSUD Cilacap diberikan penilaian “sedang”. Komunikasi tim berperan penting dalam pelaksanaan kolaborasi interprofessional pada pelayanan kepada pasien DMT2.

Kata kunci: kolaborasi interprofesional, pelayanan, diabetes melitus, tenaga kefarmasian