HUBUNGAN PEMAHAMAN DIRI DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENERIMAAN DIRI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT X CILACAP

Ketergantungan pasien terhadap mesin hemodialisis seumur hidup dapat berpengaruh terhadap penerimaan diri. Penerimaan diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pemahaman diri dan dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemahaman diri dan dukungan keluarga dengan penerimaan diri pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit X Cilacap. Jenis penelitian kuantitatis dengan desain studi korelasi dan rancangan cross sectional terhadap 38 pasien GGK yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit X Cilacap yang diambil dengan teknik total sampling. Analisis data menggunakan uji chi square (Yate’s Correction). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis sebagian besar mempunyai pemahaman diri dalam kategori tinggi 65,8%, mayoritas ada dukungan keluarga 86,8% dan yang mempunyai penerimaan diri positif dan negatif sama jumlahnya yaitu 50,0%. Ada hubungan pemahaman diri dengan penerimaan diri pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit X Cilacap (pv = 0,006, OR = 11,688, CI : 2,082 – 65,605). Pasien gagal ginjal kronik yang mempunyai pemahaman diri tinggi berpeluang sebesar 11,7 kali lebih tinggi untuk mempunyai penerimaan diri yang positif dibandingkan pasien gagal ginjal kronik yang mempunyai pemahaman diri rendah. Tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan penerimaan diri pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit X Cilacap (pv = 1,000, α = 0,05).

Kata kunci : Hubungan, pemahaman diri, dukungan keluarga, penerimaan diri, pasien GGK.