PERBANDINGAN KADAR HEMOGLOBIN, GLUKOSA DARAH, DAN LEUKOSIT SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISA PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS KOMORBID DAN NON KOMORBID DIABETES MELLITUS DI RSPC

Gagal ginjal kronis (GGK) merupakan kerusakan fungsi organ glomerulus pada ginjal. Penurunan fungsi ginjal dapat diatasi dengan menjalani terapi hemodialisa untuk menghilangkan racun dan cairan berlebih dari tubuh. Prevalensi penyakit GGK meningkat dalam rentang tahun 1990 hingga 2017 secara global sebanyak 21,3% dan angka kematian meningkat 41,5%. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan kadar hemoglobin, leukosit, dan glukosa darah sebelum dan sesudah hemodialisa pada pasien GGK dengan dan tanpa komorbid Diabetes Mellitus (DM) di Rumah Sakit Pertamina Cilacap (RSPC). Sampel penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling yang terdiri dari 30 pasien GGK tanpa DM dan 30 pasien GGK dengan DM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pasien GGK tanpa DM, kadar hemoglobin terdapat perbedaan signifikan (p<0,05) dengan kadar rata-rata 7,927 g/dL menjadi 8,400 g/dL setelah hemodialisa. Sedangkan kadar leukosit dan glukosa tidak ada perbedaan yang signifikan (p>0,05). Pada pasien GGK dengan DM, kadar hemoglobin terdapat perbedaan signifikan (p<0,05) dengan kadar rata-rata 8,713 g/dL menjadi 9,177 g/dL setelah hemodialisa. Selain itu, terdapat perbedaan signifikan pada kadar glukosa (p<0,05) dengan rata-rata sebelum hemodialisa 183,040 mg/dL dan setelah hemodialisa 177,867 mg/dL. Sedangkan kadar leukosit tidak ada perbedaan yang signifikan (p>0,05). Perbandingan pre dan post hemodialisa antara GGK tanpa DM dan GGK dengan DM terdapat perbedaan signifikan (p<0,05) pada kadar hemoglobin dan glukosa darah namun tidak ada perbedaan signifikan (p>0,05) pada kadar leukosit.
Kata kunci : Gagal Ginjal Kronis (GGK), hemodialisa, Diabetes Mellitus (DM), hemoglobin, leukosit, glukosa darah