HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN TRIAGE DAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD CILACAP

Latar Belakang: Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan titik masuk yang sangat penting untuk memberikan layanan medis kepada pasien .Hal terpenting ketika perawat melakukan triage adalah melakukan waktu tanggap. Penurunan penilaian skala triage akan memperpanjang waktu penanganan yang diterima oleh pasien sesuai dengan kondisi klinisnya sehingga akan beresiko menurunkan angka keselamatan pasien dan kualitas dari layanan kesehatan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penerpan triage dan beban kerja dengan waktu tanggap perawat di IGD RSUD Cilacap Metode: Jenis penelitian adalah kuantitatif, desain penelitian adalah Survey analytic dengan rancangan Cross sectional. Jumlah sampel 27 responden dan pengambilan sampel total sampling. Analisis data menggunakan Rank Spearman. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner beban kerja, lembar observasi penerapan triage dan waktu tanggap. Hasil dan kesimpulan: 14 orang perawat berumur 21-30 (51,9%). 15 orang perawat pendidikan terakhir D3 Keperawatan
(55,6%). 22 orang perawat memiliki lama kerja lebih dari 1 tahun (81,5), dan 27 (100%) orang perawat mengikuti pelatihangawat darurat. (p-v 0,034) menunjukan ada hubungan yang signifikan antara penerapan triage dengan waktu tanggap kategori triage kuning, dan tidak ada hubungan yang signifikan antara penerapan triage dengan waktu tanggap kategori triage merah (p-v 0,137) dan hijau (p-v 0,723). Tidak ada hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan waktu tanggap kategori triage merah (p-v 0,724), kuning (p-v 0,816), dan hijau (p-v 0,475).

Kata kunci: Triage, beban kerja, waktu tanggap