GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH) YANG MENJALANI TRANSURETHRAL RESECTION OF PROSTATE (TURP) DI RSU RAFFA MAJENANG

Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau Hiperplasia prostat jinak merupakan sebuah diagnosis histologic yang merujuk kepada proliferasi jaringan epitel dan otot halus di dalam zona transisi prostatika. penelitian ini bertujuan Bagaimana karakteristik pasien Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) yang menjalani TURP di RSU Raffa Majenang. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif, metode penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu metode yang bertujuan untuk membuat gambar atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif yang menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dan hasilnya. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 52 pasien dan menggunakan total sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan quisoner dan tabel data pasien untuk mendata pasien. Hasil analisa penelitian menunjukan bahwa diketahui sebagian besar pasien BPH yang menjalani TURP di RSU Raffa Majenang berumur kategori usia produktif yaitu sekitar 35 orang (67,3%) dan sebagian kecil pada usia non produktif sekitar 17 orang (32,7%) yang mengalami BPH. Berdasarkan indikasi pembedahan, mayoritas pasien menjalani pembedahan karena retensi urin, yaitu sebanyak 45 orang (92,3%) dan hanya 7 orang (7,7%) yang menjalani TURP dengan indikasi pembesaran Prostat. Keluhan utama pasien sebelum menjalani TURP sebagian besar mengeluh sulit BAK, yaitu sebanyak 28 orang (53,8%) dan paling sedikit yaitu BAK berwarna merah sebanyak 3 orang (5,8%).
Kata kunci: Benign Prostatic Hyperplasia (BPH), transurethral resection of prostate (TURP)