HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK PASIEN DENGAN GOUT ATRITHIS DI PRAKTEK MANDIRI UMI DESA JETIS KECAMATAN NUSAWUNGU KABUPATEN CILACAP

Gout artritis atau asam urat merupakan salah satu penyakit metabolik (metabolik syndrom) yang terkait dengan pola makan diet tinggi purin dan minuman beralkohol. Penyakit ini prevalensinya meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Faktor yang menyebabkan asam urat adalah pola makan yang mengandung purin secara berlebihan dan aktivitas yang berat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola makan dan aktivitas fisik pasien dengan gout atrithis. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang memeriksakan penyakitnya di Praktek Mandiri Umi Desa Jetis Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap tahun 2023 yaitu sebanyak 63 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola makan pasien gout artritis sebagian besar dengan kategori baik (50,8%), aktivitas fisik pasien sebagian besar dengan kategori sedang (57,1%). Tidak terdapat hubungan antara pola makan dengan kejadian gout artritis (p-value = 0,726) dan ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian gout artritis (p-value = 0,000).

Kata Kunci : Pola makan, Aktivitas Fisik, Gout atritis