PERSPEKTIF TENAGA KEFARMASIAN MENGENAI BEYOND USE DATE (BUD) OBAT DI RUMAH SAKIT CILACAP

Penggunaan obat yang salah dapat menjadi masalah bagi kesehatan tubuh. Obat yang salah merupakan obat yang sudah tidak layak lagi untuk digunakan karena stabilitas maupun fisiknya. Salah satu hal yang menjadi patokan adalah dengan cara melihat expired date batas penggunaan obat setelah diproduksi oleh pabrik farmasi, biasanya dicantumkan pada kemasan sekunder. Dalam dunia kefarmasian, ED obat setelah dibuka jarang atau bahkan tidak tercantum pada kemasan sekunder yang disebut Beyond Use Date (BUD). Tenaga kefarmasian masih memiliki persepsi bahwa BUD sama dengan ED. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perspektif Tenaga Kefarmasian mengenai Beyond Use Date (BUD) Obat di Rumah Sakit. Metode penelitian yang digunakan yaitu observasional dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif menggunakan kuisioner. Hasilnya yang diperoleh bahwa berdasarkan empat kriteria responden yang memiliki persentase paling tinggi yaitu pada jenjang pendidikan D3 dengan persentase 80,8%. Berdasarkan bentuk sediaan obat yang memiliki perspektif dengan persentase paling tinggi yaitu untuk sediaan cair dengan persentase 94,5%. Berdasarkan aspek kognitif dan aspek afektif dengan persentase 91% untuk aspek kognitif dan persentase 87% untuk aspek afektif. Untuk perspektif tenaga kefarmasian mengenai Beyond Use Date (BUD) obat dalam aspek kognitif dan aspek efektif berdasarkan bentuk sediaan masuk dalam kategori baik dengan rata-rata persentase secara keseluruhan 87,25%, dapat dikategorikan bahwa baik.

Kata Kunci : Tenaga Kefarmasian, Beyond Use Date, Rumah Sakit