HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP TERHADAP PENCEGAHAN STUNTING PADA IBU BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PULAU PANDAN

Latar Belakang: Angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi begitu pula kejadian stunting di Kabupaten Sarolangun tahun 2023 sebesar 34,5%. Puskesmas Pulau Pandan merupakan puskesmas dengan kejadian tertinggi di Kabupaten Sarolangun (39 kasus). faktor yang merupakan penyebab tidak langsung dari masalah stunting adalah pengetahuan ibu tentang gizi.dan karakteristik ibu balita (umur, pendidikan, pekerjaan dan status ekonomi). Tujuan: Mengetahui hubungan karakteristik dan pengetahuan dengan sikap terhadap pencegahan stunting pada ibu balita. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah ibu yang memiliki balita usia 2-5 tahun sebanyak 67 orang yang diambil dengan cluster random sampling dan Simple Random Sampling. Analisis data menggunakan uji Spearman rank. Hasil penelitian: Karakteristik ibu balita sebagian besar berusia 20-35 (91%), berpendidikan menengah (70,1%), tidak bekerja (58,2%) dan status ekonomi tinggi (53,7%). Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan pendidikan (p-value = 0,001), pekerjaan (p-value = 0,001) dan status ekonomi (p-value = 0,007). Tidak ada hubungan umur (p-value = 0,119) dan pengetahuan (p-value = 0,835) dengan sikap terhadap pencegahan stunting pada ibu balita. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan, pekerjaan dan status ekonomi dengan sikap terhadap pencegahan stunting pada ibu balita.

Kata Kunci : Karakteristik, Pengetahuan, Sikap, Stunting