GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN SEBELUM DAN SETELAH PEMBERIAN TERAPI DZIKIR PADA PASIEN PRE OPERASI KATARAK METODE PHACOEMULSIFIKASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJIBARANG

Katarak merupakan kekeruhan pada lensa yang dapat menyebabkan penurunan penglihatan hingga kebutaan, untuk menghindarinya harus segera dilakukan tindakan operasi, salah satunya dengan metode operasi Phacoemulsifikasi. Tindakan pembedahan mengakibatkan reaksi psikologis yaitu kecemasan dan dapat diatasi dengan mempersiapkan mental pasien yang cukup dengan terapi non farmakologi berupa terapi dzikir. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat kecemasan sebelum dan setelah pemberian terapi dzikir pada pasien pre operasi katarak metode phacoemulsifikasi di rumah sakit umum daerah ajibarang. Dalam penelitian ini, 55 responden diperoleh menggunakan teknik pengambilan sampel Accidental sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner STAI dan menggunakan analisis frekuensi. Tujuh karakteristik responden dicrosstab. sebelum diberikan terapi dzikir rerata skor tingkat kecemasannya adalah 1,91 dengan standar deviasi 0,617 sedangkan sesudah diberikan terapi dzikir menjadi 6,13 dengan standar deviasi 0,336. Hal ini menunjukan terdapat peningkatan rerata skor kecemasan sebesar 4,22 dari kecemasan ringan menjadi tidak mengalami kecemasan atau normal

Kata Kunci : Dzikir, Katarak, Kecemasan, Phacoemulsifikasi