HUBUNGAN TINGKAT STRESS DAN KESEJAHTERAAN SPIRITUAL DENGAN KUALITAS TIDUR PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD CILACAP

Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia dan global dengan prevalensi yang terus meningkat tiap tahunnya. Penderita GGK stadium akhir membutuhkan terapi hemodialisis untuk mempertahankan kehidupan agar dapat menjaga kualitas hidup penderita. Keadaan stress menyebabkan dampak negatif pada kualitas tidur. Tujuan dari kualitas tidur penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD Cilacap. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan rancangan cross-sectional, menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 63 orang. Analisis data yang dipergunakan adalah uji rank spearman. Hasil uji bivariate antara tingkat stress dan kualitas tidur menunjukkan nilai p-value: 0,000 (α<0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat stress dan kualitas tidur dengan korelasi kuat (r: 0,609). Hasil uji antara kesejahteraan spiritual dengan kualitas tidur menunjukkan nilai p-value: 0,009 (α<0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara kesejahteraan spiritual dengan kualitas tidur dengan korelasi cukup (r: -0,324). Kesimpulan penderita gagal ginjal kronik yang memiliki tingkat stress berat cenderung mengalami kualitas tidur buruk dan berhubungan dengan kesejahteraan spiritual yang dimilikinya. Saran, dapat dilakukan asuhan keperawatan secara hoslitik dan berbasis spiritual agar meningkatkan kualitas tidur lebih baik.
Kata kunci: Tingkat Stress, Kesejahteraan Spiritual, Kualitas Tidur